Jumat, 20 Desember 2013

Kinerja IHSG per Bulan untuk Jan 1998 sampai Nov 2013

Iseng melakukan riset kecil2an tentang IHSG – Bulanan.

Data berasal dari Yahoo.
Periode yg diriset mulai Januari 1998 – November 2013

Kolom kedua menyatakan persentase positif IHSG, misalkan dari 16 perioda ada 8 yang positif, maka nilainya 50%

Kolom ketiga menyatakan persentase rata-rata IHSG pada bulan tersebut
 
 
Ada beberapa hal menarik :

1.      Bulan Desember yg sering dianggap bulannya Window Dressing, ternyata ada 93% bulan yang positif dengan rata2 kenaikan indeks 4,78 % , walaupun untuk Desember tahun ini sampai data per 13 Desember 2013 masih -1,35% ,kita lihat saja nanti sampai akhir tahun apakah bulan Des ini bisa positif seperti mayoritas tahun-tahun sebelumnya.

2.      Bulan Agustus ,menurut riset ini ,sebagai bulan terjelek. Hal ini bisa dilihat dari hanya 25% bulan saja yang positif dengan rata-rata penurunan indeks -5,52% . Mungkin bulan Agustus ini bisa dijadikan bulan Libur Nasional bagi para trader J
 
3.      Bulan terbaik kedua setelah Desember adalah April .

4.      Untuk bulan lainnya silahkan diinterpretasikan masing-masing.
 
Semoga bermanfaat,

Rabu, 09 Oktober 2013

Saham Pemenang !: DOW JONES, SUDAH SELESAI

Saham Pemenang !: DOW JONES, SUDAH SELESAI: Secara teknikal sederhana, koreksi bursa Dow Jones sudah selesai. Artinya terbuka peluang Jones untuk segera bangkit. Note ...

Sabtu, 28 September 2013

Saya sudah mencoba tapi hasilnya NOL, kenapa? - Ronald Frank


Kalo kamu melakukan sesuatu krn cinta, mau dpt hasil atau tidak. 
Kamu pasti berhasil.

Cara Ampuh Menjadi PD Secara Konsisten - By. Ronal Frank

Apa itu Wakil Perantara Pedagang Efek atau WPPE?

WPPE, Wakil Perantara Pedagang Efek

wppe-2
WPPE, atau Wakil Perantara Pedagang Efek, merupakan orang perseorangan yang memiliki profesi sebagai perantara perdagangan efek, atau yang lebih keren kita sebut sebagai 'broker' saham, merekalah WPPE. 

Pekerjaan mereka, para WPPE ini sangatlah menarik, mereka merupakan perantara antara investor dan perusahaan sekuritas, secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. Seorang investor adalah seseorang yang memiliki kelebihan dana, dan dia berniat untuk menginvestasikan dananya ke dalam sektor investasi dengan mengharapkan keuntungan tentunya.
Nah, si investor ini, dia berminat untuk berinvestasi di bidang saham atau obligasi atau sekuritas lainnya. Namun sayangnya dia tidak begitu mengetahui seluk beluk mendalam mengenai cara berinvestasi di pasar modal dengan aman dan terpercaya. Disinilah dia memerlukan jasa seorang WPPE.

Pekerjaan WPPE

WPPE, atau broker, akan membantu investor dalam menilai saham mana yang cocok dengan keadaan keuangan si investor dan pilihan keuntungan serta tingkat keberanian investor untuk mengambil resiko. Para WPPE ini akan memberikan nasehat dan saran-saran mereka, serta biasanya juga akan melaksanakan keinginan investor untuk membeli atau menjual sekuritas tertentu melalui perusahaan sekuritas yang mempekerjakan WPPE.

Sehingga disini semua pihak akan senang dan terbantu, si investor senang karena dia memiliki 'asisten' cerdas dan terpercaya untuk menangani uang investasinya, si WPPE juga senang karena dia mendapatkan fee dari si investor. Dan sekuritas juga senang karena mereka mendapatkan order dari WPPE.

Jumlah broker di Indonesia saat ini sangat sedikit sekali, menurut data BAPEPAM-LK jumlahnya tidak mencapai 10.000 orang, padahal mereka sangat dibutuhkan di negara kita yang pasar modalnya saat ini tengah berkembang dan melaju pesat. Tidak heran kalau para WPPE ini sangat dicari oleh perusahaan-perusahaan sekuritas yang di Indonesia saat ini sudah mencapai 115 perusahaan sekuritas, belum lagi perusahaan-perusahaan yang Go Public dan sangat membutuhkan jasa mereka. Bisa dibayangkan bukan betapa cerahnya profesi sebagai WPPE ?

Anda berminat ? Bagus sekali, anda telah menemukan celah hebat di dunia pekerjaan yang semakin lama semakin ketat ini. Anda beruntung mendapatkan informasi mengenai WPPE, dan semakin beruntung lagi jika anda berminat untuk menjadi WPPE. Jika anda memang memiliki kemampuan yang cukup di bidang pasar modal. Anda pasti bisa menjadi seorang WPPE.

Oh ya, jika anda tertarik untuk mengetahuinya, gaji standar bulanan seorang WPPE junior adalah 2-3 juta rupiah, ini belum termasuk fee dari investor dan tunjangan-tunjangan lainnya dari sekuritas. Seorang broker brilian yang masih berusia 22 tahun dan masih berkuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta mengaku bahwa penghasilannya bisa mencapai puluhan juta perbulan, setelah setahun bekerja sebagai WPPE di salah satu perusahaan sekuritas.

Sehingga belakangan ini, profesi ini mulai dilirik oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kuliah, para akuntan, mereka yang bekerja di dunia keuangan dan pasar modal, serta kalangan profesionalpun tidak ketinggalan ikut berusaha mendapatkan lisensi sebagai WPPE.

Karena memang jika diibaratkan, lisensi ini menjadi karcis utama untuk memasuki arena pasar modal. Tanpa ini, anda dipastikan tidak akan bisa mengikuti kegiatan pekerjaan dan dunia pasar modal dari dalam, karena lingkungan  di  dalam pasar modal hanya untuk kalangan terbatas, dan inilah yang menyebabkan betapa pentingnya lisensi WPPE.

Ujian WPPE

Untuk ujiannya, dilakukan oleh Panitia Standar Profesi Pasar Modal, mereka melaksanakan tes ini sebanyak 3 kali setiap tahunnya, yaitu di bulan Maret, Juli dan November. Ujian standar profesi pasar modal merupakan syarat utama untuk mendapatkan lisensi WPPE.

Ujiannya berbentuk pertanyaan dan kita dihadapkan pada beberapa pilihan jawaban, bagi beberapa orang, mungkin mereka akan kesulitan untuk dapat menjawab  soal-soal ujian standar profesi pasar modal ini, karena memang soal-soal  yang diujikan menuntut pemahaman yang tinggi dan menyeluruh dari seorang calon WPPE.

Untuk dapat lulus ujian, seorang peserta diwajibkan untuk dapat menjawab dengan benar minimal 65 soal dari 100 soal yang diujikan. Ini target yang cukup rendah bukan ? Namun kenyataannya target ini cukup sulit untuk diraih oleh mereka yang mengikuti ujian standar profesi pasar modal ini. Dari 2.000an lebih peserta yang mengikuti ujian standar profesi pasar modal selama tahun 2010, hanya 492 peserta saja yang bisa lolos dan mendapatkan lisensi WPPE. 

Ini membuktikan bahwa tingkat kesulitan ujian standar profesi pasar modal ini memang cukup tinggi, sehingga siapapun yang memang berniat untuk meniti karir di bidang pasar modal seharusnya dapat mempersiapkan segala bekal yang mereka butuhkan untuk menjadi seorang WPPE.
Apa sajakah itu :

- Pengetahuan Mengenai Undang-undang Pasar Modal

- Pengetahuan dan Praktek Akutansi Pasar Modal

- Pengetahuan Umum Pasar Modal

- Pengetahuan Mengenai Operasi Pasar Modal

- Pengetahuan Mengenai Kode Etik WPPE

- Pengetahuan Mengenai Analisa Keuangan Perusahaan dan Negara atau Global

Setelah  anda menguasai pengetahuan-pengetahuan diatas, mulailah berlatih untuk mengerjakan berbagai tipe soal Ujian Standar Profesi Pasar Modal. Panitia memberikan beberapa tipe soal yang menjebak peserta, sehingga ketelitian dan pemahaman yang tinggi sangat dibutuhkan ketika seseorang ingin lulus dari Ujian Standar Profesi Pasar Modal dan Menjadi WPPE.

Dengan pengetahuan yang cukup, didukung dengan latihan-latihan berbagai macam  tipe soal, dan kita juga sudah melaksanakan praktek trading saham dan pasar modal, akan membuat diri kita siap menghadapi Ujian Standar Profesi Pasar Modal dan menjadi seorang WPPE.

Berapa Gaji yang “Harus” Saya Minta?

Bagian yang paling merepotkan dalam proses wawancara kerja adalah menjawab pertanyaan mengenai gaji yang diminta. Banyak orang merasa “serba salah”, menyebut angka yang terlalu rendah takut dianggap kualitas juga rendah, menyebut angka terlalu tinggi, khawatir perusahaan tidak mampu membayar sehingga menyebabkan yang bersangkutan tidak jadi diterima.
Saran yang sering terdengar, sebutlah angka yang standar. Ini juga tak kalah ribetnya: yang standar itu seberapa? Belum lagi kesan yang muncul bahwa orang yang menjawab sesuai standar berarti tidak memahami keunggulan dirinya.

Bukan Tabu
Saat ini, negosiasi mengenai gaji tidak lagi dipandang tabu oleh sebagian besar perusahaan, namun Anda diharapkan mengumpulkan informasi dulu agar dapat bernegosiasi dengan baik. Lakukan survei terlebih dahulu, sampai sejauh yang bisa Anda lakukan.


Survei
Cek ke teman atau teman dari teman yang mempunyai pekerjaan sejenis di perusahaan yang sejenis. Apabila Anda tidak bisa memperoleh data yang diinginkan, carilah informasi mengenai gaji dari pekerjaan lain yang satu level dalam tingkatan korporasinya, tapi di perusahaan sejenis, atau pekerjaan sejenis di perusahaan yang berbeda jenis atau skala.


Tiga Faktor
Perlu diingat, pekerjaan sejenis di perusahaan sejenis juga belum tentu mewakili nilai (gaji) yang sama. Gaji ditentukan oleh 3 faktor: harga pekerjaannya, harga orang yang memegang jabatan atau pekerjaan tersebut, dan harga pasar. Cari tahu juga, apakah gaji tersebut merupakan harga pekerjaannya sendiri atau harga pemegang jabatannya.


Tentukan BATNA Anda
Apa itu? Best Alternative to a Negotiated Agreement. Caranya:
Pertama, cek diri sendiri, apakah Anda pindah karena gaji, karir, ketenangan kerja, stabilitas atau hal lain. Kalau Anda pindah bukan karena alasan gaji, maka gaji tidak perlu terlalu difokuskan dalam negosiasi, yang berarti permintaan bisa berkisar dari 0-10% dari gaji sekarang. Seandainya gaji menjadi faktor penting buat Anda dan menjadi motif Anda pindah kerja, maka Anda perlu kombinasi antara peningkatan 10%-25% dari gaji sekarang dengan hasil survei Anda. Seandainya hasil survei Anda menemukan bahwa standar di luar sana jauh lebih besar, katakanlah 50% dari gaji Anda, bukan berarti Anda bisa langsung mengajukan angka. Dan, hasil survei yang lebih bisa dipakai adalah harga pekerjaan, bukan harga pemegang jabatannya.

Persepsi Perusahaan
Kedua, ingat selalu: persepsi perusahaan mengenai tingkat kemampuan Anda antara lain ditentukan oleh seberapa tinggi gaji Anda sekarang. Jadi, mereka bisa saja melihat Anda sebagai seseorang yang sedang mencari “peruntungan” dengan meminta gaji lebih tinggi. Efektifnya adalah “win-win”: Anda bisa menentukan nilai tengah dari jangkauan 10%-50% (sekitar 30%-35%). Dan, inilah cara Anda menentukan BATNA: tentukan harga yang hendak Anda minta, tentukan bottom-line Anda apabila terjadi negosiasi, dan stick to it. Artinya, Anda bisa dengan percaya diri meminta, dan berani walk away apabila tidak sesuai dengan permitaan Anda.


Tips Lanjutan (1)
Jadi, “Berapa gaji yang Anda minta?” Rahasianya bukan pada angkanya, tapi kalimat yang membungkus permintaan Anda tersebut. Misalnya, “Saya akan sangat senang apabila memperoleh gaji Rp…, tapi Bapak/Ibu tentu sudah melihat CV saya dan mempunyai gambaran sendiri mengenai nilai yang bisa saya kontribusikan ke perusahaan ini, dan tentunya Bapak/Ibu yang tahu bagaimana kemampuan dan harapan saya bisa cocok dengan standar perusahaan ini, jadi saya akan sangat senang apabila bisa mendengar juga dari Bapak/Ibu, kira-kira berapa yang ditawarkan kepada saya.”


Tips Lanjutan (2)
Apabila pertanyaan tentang gaji ini muncul terlalu awal, ada baiknya Anda tidak langsung menjawab. Kalau ini terjadi, Anda justru mempunyai kesempatan lebih banyak untuk menunjukkan citra profesional Anda! Katakanlah, misalnya, “Apabila Bapak/Ibu tidak berkeberatan, saya ingin tahu lebih jauh dulu tentang peran dan tanggung jawab pekerjaan saya sebelum menjawab pertanyaan ini. Saya belum mendapat atau merasakan gambaran utuhnya.”


Kesimpulan
Jadi: lakukan survei, tentukan BATNA, bungkus permintaan Anda dengan citra yang baik, dan ungkapkan pada saat yang tepat!

Sabtu, 21 September 2013

Alasan BBM for Android & iOS diluncurkan

KOMPAS.com —Aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger atau yang dikenal lewat akronim BBM selama ini selalu menjadi salah satu fitur eksklusif yang hanya tersedia di smartphone BlackBerry.
 

Namun, eksklusivitas tersebut akan segera hilang begitu BlackBerry merilis aplikasi BBM untuk iOS dan Android pada pertengahan 2013 mendatang melalui toko aplikasi tiap-tiap platform.

Langkah yang mengejutkan ini disebut CEO BlackBerry Thorsten Heins sebagai sebuah "pernyataan percaya diri" perusahaannya. BlackBerry berharap bisa memperluas basis pelanggan BBM dan memonetisasi aplikasi tersebut begitu hal itu tercapai.


Meski bisa membuat BBM menjadi
lebih relevan di tengah-tengah meningkatnya popularitas aplikasi pesan instan lintas platform, keputusan tersebut juga berpotensi menjadi bumerang bagi handset BlackBerry.

Larry Magid dari
Forbes berpendapat bahwa pengguna BlackBerry yang memakai perangkat tersebut untuk chatting melalui BBM nantinya bisa beralih dengan bebas ke iPhone ataupun ponsel Android karena tak lagi terikat dengan eksklusivitas BBM.

Topik ini menjadi perbincangan hangat di kalangan konsumen BlackBerry, termasuk di Indonesia. Sebuah
thread yang membahas kemungkinan di atas bahkan terpilih menjadi salah satu "hot thread" di forum komunitas online Kaskus.

Lantaran populer di Indonesia,
handset BlackBerry banyak dipakai oleh pengguna dari berbagai kalangan. Smartphone BlackBerry kerap terlihat dalam genggaman, bersama iPhone atau smartphone Android, karena pemiliknya tidak bisa lepas dari kontak BBM yang sudah terlanjur banyak serta hanya bisa diakses dari perangkat BlackBerry.

Kini, dengan dibukanya pintu bagi BBM di iOS dan Android, apa alasan untuk tetap menggunakan ponsel BlackBerry?


Biarpun mungkin terkesan bisa menimbulkan
blunder, keputusan BlackBerry ini sebenarnya dimaksudkan justru untuk mencegah pengguna BlackBerry beralih ke lain hati.

Harapannya, keberadaan BBM di iPhone dan Android bisa mendongkrak popularitas layanan
chatting tersebut sekaligus memberi jaringan kontak yang lebih luas bagi pengguna BBM di BlackBerry.

Mengapa baru sekarang?

Download BBM for Android & iOS

TRIBUN-TIMUR.COM -- Hari yang ditunggu-tunggu para pengguna Android yang "rindu" BlackBerry Messenger (BBM) tapi tak mau menggunakan ponsel Blackberry akhirnya datang sudah.

Aplikasi BBM untuk Android,  tepatnya pada pukul 18.00 WIB, Sabtu (21/9/2013), sudah bisa diunduh dan digunakan oleh pengguna Android.
Aplikasi chatting yang sangat populer di Indonesia ini dapat diunduh gratis di Google Play Store dari perangkat Android. Namun, banyaknya aplikasi BBM palsu yang beredar di Google Play bakal menjadi masalah untuk pengguna Android memilih aplikasi yang tepat.

Sebelum mengunduh aplikasi BBM, perhatikan nama developer/pengembang aplikasinya. Aplikasi BBM yang resmi adalah yang menggunakan nama "BlackBerry Limited".

Agar tak salah mengunduh, KompasTekno menyarankan Anda untuk memantau dari tautan ini.

Tautan di atas merupakan halaman aplikasi-aplikasi yang resmi dikeluarkan oleh BlackBerry. Kemungkinan besar, aplikasi BBM untuk Android juga akan muncul di halaman ini.

BBM for Android
Selain dari tautan di atas, BlackBerry menyebutkan aplikasi BBM juga dapat diunduh dari situs resmi BlackBerry di www.bbm.com.

Aplikasi BBM bisa berjalan di perangkat Android merek apa pun asalkan telah menggunakan Android 4.0 ke atas (Ice Cream Sandwich dan Jelly Bean).
Pengguna Android dapat memanfaatkan BBM untuk mengirim pesan teks, foto, voice note, serta membuat grup diskusi berisi 30 kontak.
Editor: Ina Maharani
Sumber: Kompas.com

Gabung di mari juga BBM FOR ANDROID - group facebook
https://www.facebook.com/groups/639354949432243/


UPDATE
coba HH agan os ICS ke atas
coba restart HH agan
gunakan jaringan wifi dulu agar stabil
ga bisa conenct dengan jaringan data , biasa ada otak bisnis operator indonesia

yang mau BBM for Android - https://www.dropbox.com/s/w8pg6xou7g...ief_rizfad.apk -
DIKARENAKAN banyak yang download di link tersebut maka file tersebut eror
sabar mau di reupload - masuk ke group FB lebih UPDATE






OFFICIAL

BBM for android: https://www.dropbox.com/s/v9apml24ye...BM-release.apk

BBM for iOS
https://itunes.apple.com/nz/app/bbm/...690046600?mt=8 (NZ)
https://itunes.apple.com/id/app/bbm/...690046600?mt=8 (Indonesia)

Developer: Blackberry Limited
 

Jumat, 20 September 2013

Pertanyaan dalam Wawancara Pekerjaan

Kali ini sedikit share tentang beberapa pertanyaan dalam wawancara pekerjaan. Kalau ada sumbangan lainnya bole di share lewat komentar. 
Semoga bermanfaat. :)


1. Mengapa saya harus memperkerjakan Anda?
2. Apa kekuatan dan kelemahan Anda?
3. Mengapa Anda ingin bekerja di perusahaan kami?
4. Menurut Anda, apa perbedaan antara confidence dan over confidence?
5. Menurut Anda, apa perbedaan antara bekerja keras dan bekerja cerdas?
6. Apa yang membuat Anda marah? 
7. Apa tujuan Anda?
8. Apa yg Anda suka diluar pekerjaan?
9. Apa keputusan terberat yg pernah Anda harus ambil?
10. Bagaimana Anda mendefinisikan kesuksesan dan bagaimana Anda mengukur kesuksesan itu?  

Untuk lebih lengkapnya silahkan coba utk cek web ini -> klik
 
 



Price Earning Ratio (PER) untuk Penilaian Kinerja Emiten

Cara yang paling umum untuk menilai sebuah perusahaan adalah menggunakan labanya. Laba, dalam hal ini laba bersih, adalah sejumlah dana yang tersisa setelah perusahaan membayar semua pengeluarannya. Untuk melihat perbandingannya secara relevan, ukuran yang biasa digunakan adalah laba per saham (earning per share atau disingkat EPS). 

EPS didapat dari pembagian laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Contohnya jika laba bersih perusahaan X adalah Rp 100 juta, sedangkan jumlah saham yang beredar saat itu adalah 1 juta lembar saham. Maka EPS-nya adalah:

Laba per saham = Laba bersih/Jumlah saham beredar = Rp 100 juta / 1 juta lembar = Rp 100/lembar

Arti dari EPS ini sebenarnya tidak menjadi penting jika tidak dibandingkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Sedangkan Price Earning Ratio adalah perbandingan harga saham dengan laba per saham yang kemudian menjadi ukuran penting yang menjadi landasan pertimbangan seorang investor membeli saham sebuah perusahaan. 

Jika harga saham perusahaan X pada periode tertentu adalah Rp 500 per saham, maka perhitungan PER adalah:
PER = Harga saham/lembar/Laba per saham = Rp 500 / Rp 100/lembar saham = 5 kali

Banyak sekali investor hanya mengambil PER sebagai pembanding dan beranggapan bahwa PER rendah berarti perusahaan tersebut dijual dengan harga murah. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Sebab seringkali PER yang rendah dibandingkan industri, mengindikasikan adanya masalah pada perusahaan tersebut. Selain itu PER menjadi kurang relevan untuk menilai kinerja operasional perusahaan karena distorsi angka laba (rugi) bersih akibat penerapan akuntansi pada item laba (rugi) akibat selisih kurs. Buat menghilangkan distorsi ini, sederhananya angka yang dipakai bukan laba bersih per saham (EPS) melainkan laba usaha per saham (Operating Profit per Share atau kita singkat saja OPS).

P/OPS= Harga / Laba Usaha Per Saham

Selasa, 12 Februari 2013

Keterkaitan BI Rate, Inflasi, dan IHSG

BI rate atau suku bunga Bank Indonesia, merupakan tingkat suku bunga untuk satu tahun yang ditetapkan oleh BI sebagai patokan bagi suku bunga pinjaman maupun simpanan bagi bank dan atau lembaga-lembaga keuangan di seluruh Indonesia. Simpelnya jika BI rate naik dari 6.50% menjadi 6.75%, maka bunga pinjaman maupun simpanan di bank dan lembagai keuangan lainnya juga bisa naik. Patokan ini hanya bersifat rujukan dan bukan merupakan peraturan, sehingga tidak mengikat ataupun memaksa. Jadi para bank boleh saja menaikkan bunga pinjaman kepada orang yang mengajukan kredit dengan alasan BI rate naik, namun disisi lain bunga deposito atau tabungan bagi para nasabahnya malah gak naik sama sekali.

Sementara bagi BI sendiri, BI rate adalah suku bunga bagi Sertifikat Bank Indonesia (SBI), yang disalurkan ke bank-bank. Ketika BI rate naik ke 6.75%, maka para bank bisa menaruh dana mereka di BI dalam bentuk SBI, dan akan menerima bunga 6.75% per tahun. Misalnya, kalau Bank Mandiri menaruh duit tabungan nasabahnya sebesar 10 trilyun di BI, maka mereka akan menerima 675 milyar dalam setahun, tanpa perlu ‘ngapa-ngapain’ sama sekali.

Nah, dari sini kita akan dapat logikanya: Kalau BI rate dinaikkan, maka para bank tentunya akan lebih suka menaruh dana tabungan nasabah mereka di BI daripada menyalurkannya kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit. Sebab meskipun bunga yang ditetapkan BI lebih kecil dari bunga kredit (6.75% berbanding 12.5%), namun penjaminnya adalah pemerintah, sehingga resiko kredit macetnya sangat kecil, bahkan mendekati nol. Jika dana milik masyarakat yang dipegang para bank ‘diendapkan’ di BI, maka jumlah uang cash yang beredar di masyarakat akan berkurang, dan pada akhirnya menurunkan tingkat inflasi. Itulah sebabnya BI rate merupakan instrumen yang biasanya cukup ampuh untuk menurunkan tingkat inflasi. Jadi adalah wajar ketika kemarin tingkat inflasi ternyata melebihi ekspektasi, banyak pihak kemudian menuntut agar BI segera menaikkan BI rate-nya.

Selain BI rate, BI juga memiliki beberapa instrumen lainnya yang juga bertujuan untuk menekan pertumbuhan inflasi. Misalnya sukuk, obligasi ritel Indonesia, surat utang negara, dll. Pada dasarnya semuanya menggunakan prinsip yang sama, yaitu menyerap dana sebesar-besarnya dari masyarakat sehingga jumlah uang cash yang beredar di masyarakat jadi berkurang. Penyebab tingginya inflasi kan karena jumlah uang yang beredar di masyarakat kelewat banyak.

Ketika jumlah uang cash yang beredar di masyarakat berkurang, pertumbuhan inflasi memang akan tertekan. Namun disisi lain juga beresiko menekan pertumbuhan ekonomi. Misalnya, jika para bank ogah ngasih pinjaman modal ke pengusaha karena mereka lebih suka nyimpen duitnya di BI, maka para pengusaha tentunya akan kesulitan mengembangkan usahanya, dan pada akhirnya akan menekan pertumbuhan eknomi secara keseluruhan. Karena itulah, jika kemudian tingkat inflasi telah terkendali, maka BI bisa menurunkan kembali BI rate-nya, agar dana yang tadinya diendapkan bisa kembali dikucurkan ke masyarakat, untuk menumbuhkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.

Ketika kemarin BI menaikkan BI rate, pertimbangannya adalah pertumbuhan ekonomi masih stabil, sementara tingkat inflasi mulai tidak terkendali. Berdasarkan data dari BPS, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2010 mencapai 6.10% dibanding 2009, lebih baik dari target pemerintah sebesar 5.80%. Sementara tingkat inflasi pada periode yang sama mencapai 6.96%, jauh lebih tinggi dari asumsi APBN sebesar 5.30%.

Lalu apa hubungan antara BI rate dengan pasar modal?

Ketika inflasi mulai naik tidak terkendali, maka efeknya adalah biaya operasional para perusahaan yang terdaftar di BEI menjadi membengkak, karena naiknya harga bahan baku, gaji karyawan, dll. Akibatnya, laba bersih para emiten dikhawatirkan akan turun. Alhasil, harga sahamnya pun turun. Dan jika hal ini terjadi pada banyak saham, maka IHSG secara keseluruhan juga akan turun. Jadi ketika BI rate dinaikkan dan harapannya inflasi akan terkendali, maka IHSG juga bisa bangkit kembali.

Namun, naiknya BI rate tidak akan serta merta menguatkan IHSG, karena yang jadi concern investor bukanlah BI rate-nya, melainkan tingkat inflasi. Dalam jangka pendek, naiknya BI rate bahkan justru berpotensi semakin melemahkan IHSG. Kenapa? Karena dengan naiknya BI rate, maka suku bunga di deposito, sukuk, dll biasanya (meski gak selalu) juga akan naik. So, para investor di pasar modal kini punya alternatif investasi yang tidak kalah menguntungkan dibanding investasi saham. Sukuk ritel seri SR003 misalnya, bunganya 8.15% per tahun. Dengan tingkat resiko yang mendekati nol, maka bunga sebesar itu tentu saja cukup menggiurkan. Kalau para investor ramai-ramai mengalihkan dananya dari saham ke sukuk ini, maka tentu saja IHSG akan semakin tertekan.

Ketika artikel ini ditulis, IHSG masih bergerak malas-malasan di kisaran 3,400-an. Beberapa saham unggulan pun masih tertekan cukup dalam, sebagian bahkan lebih dalam dari yang diperkirakan. Mudah-mudahan kebijakan BI dalam menaikkan BI rate memang berhasil menekan laju inflasi, sehingga IHSG bisa kembali tancap gas. Soalnya, data terakhir dari BPS menyebutkan bahwa tingkat inflasi tahunan pada akhir Januari 2011 kemarin sudah menembus 7.02%. Seems like trouble.

Tentang Sukuk

Bagi para pembelinya, sukuk pada dasarnya didesain untuk melindungi dana mereka dari inflasi, dan bukan merupakan instrumen untuk meraih gain atau keuntungan. Makanya bagi sebagian kalangan, bunga yang ditawarkan sukuk ini sama sekali tidak tinggi, hanya 8.15% per tahun. Sementara bagi pemerintah sebagai penerbitnya, harapannya inflasi akan tertekan karena jumlah dana tunai yang beredar di masyarakat berkurang karena diendapkan di sukuk ini. Jadi pembeli sukuk akan memperoleh manfaat dua kali, yaitu dananya terlindung dari inflasi, dan tingkat inflasi itu sendiri akan menjadi lebih rendah dari sebelumnya.

Akhir Januari 2011 lalu, inflasi tercatat 7.02%. Dengan asumsi tingkat inflasi pada periode yang sama tahun depan (Januari 2012) akan berkurang menjadi hanya sekitar 5.0% berkat penerbitan sukuk ini dan lain-lain, maka yield yang dihasilkan sukuk ini setelah 1 tahun adalah 8.15% - 5.0% = 3.15%. Sangat kecil memang, apalagi itu masih belum dipotong pajak. Namun setidaknya anda bisa tidur dengan tenang, karena keamanan dana anda tidak hanya dijamin oleh pemerintah (resiko investasinya mendekati nol), tapi juga terlindung dari inflasi.

Tapi kalau anda adalah pemburu gain, maka seperti yang sudah disebut diatas, sukuk tidak didesain untuk tujuan tersebut, sehingga mendingan anda tetep main saham saja.  


Source

Minggu, 27 Januari 2013

SAHAM ADALAH INSTRUMEN INVESTASI UNGGULAN?

Tulisan ini di mulai dari pertanyaan seorang sahabat kepada saya, "alat investasi terbaik itu apa ?".
 
To be fair, sebagai seorang investor saham saya pasti akan mengatakan saham adalah yg terbaik, seorang investor properti akan mengatakan properti yg terbaik, investor emas akan mengatakan emas yg terbaik, begitu seterusnya... jadi jawaban saya di sini harus Anda cerna sendiri dan pikirkan mana yg terbaik untuk diri Anda sendiri.

Mengapa Saham?

Banyak orang lupa atau tidak tahu apa artinya saham, dan menganggap saham adalah suatu angka-angka yg berubah sehingga menimbulkan keuntungan maupun kerugian bagi pemiliknya. Mungkin juga bagi Anda, saham itu seperti objek tidak dikenal yg bergerak sesuka hatinya dan oleh karenanya saham itu adalah objek spekulasi atau kasarnya: JUDI.

Kenyataannya, saham adalah bukti kepemilikan sebuah usaha/bisnis. Memiliki saham sama artinya dengan memiliki bisnis. Karena bisnis adalah suatu kegiatan operasional untuk menghasilkan laba, maka laba perusahaan tersebut akan tercermin melalui harga sahamnya yg naik. Setiap lembar saham yg dimiliki bukanlah kertas kosong, pemegang saham adalah bagian dari bisnis yg dimilikinya. Pada umumnya nilai saham akan naik dari ...>>>
 waktu ke waktu karena bisnis yg berhasil, menghasilkan laba, dan terus tumbuh bertambah besar (bahasa kerennya, productive asset --- harta yg produktif).

Hasil yg ditawarkan dari Saham 

Untuk Indonesia, jika diminta suatu angka, maka saya akan menyebutnya 20%~30% per tahun. Bukan berarti semua saham akan menghasilkan hasil tsb, karena kinerja perusahaan berbeda-beda. Setiap waktu tentu saja ada perusahan yg bisnisnya lesu, ada yg bisnisnya cemerlang, ada yg merugi, ada yg untung biasa2 saja, ada yg untung fantastis. 
 
Mungkin kedengarannya kecil sekali, 20%~30% tidak akan membuat seseorang kaya raya, bagaimana mungkin seorang Warren Buffet dapat menjadi orang terkaya di dunia dengan cara berinvestasi di saham? Jawabannya adalah compounding result, hasil yg didapat diinvestasikan kembali. Jika di-rata2-kan, return Mr. Buffet per tahunnya sekitar 26%, jadi bukan suatu angka gila seperti untung 100%, 1000%, atau bahkan lebih...
Ilustrasinya begini, jika Anda mulai dengan 100 juta hari ini, dengan return 30% per tahun, maka 30 tahun lagi 261 Milyar. Lho kok bisa, begini perhitungannya:

WaktuNilai Investasi
Mulai100 jt
tahun #1130 jt
tahun #2169 jt
tahun #3219.7 jt
tahun #4285.61 jt
tahun #5371.293 jt
......
tahun #101378 jt
tahun #155118 jt
tahun #2019004 jt
tahun #2570564 jt
tahun #30261999 jt   
 
Investasi lain apa yg dapat menawarkan return setinggi itu? boleh saya katakan, saya belum menemukannya**. Mungkin yg terdekat adalah investasi pada properti, terutama pada lokasi strategis. Di sini kelebihan saham dibanding investasi properti adalah saham sangat liquid, dan entry barrier yg rendah. 
 
Liquid maksudnya saham bisa dijual kapanpun kita mau pada hari bursa buka (Senin hingga Jumat) tanpa perlu pusing mencari pembeli, jika menjual properti kita harus susah payah dulu mencari pembeli. 
 
Entry barrier yg rendah maksudnya dengan modal kecil sudah bisa mulai, misal 5 juta. 5 juta cukup untuk mulai (mulai saja ya...) dan sudah bisa membeli saham perusahaan bagus dan besar seperti Astra, dan tanpa pinjaman loh... Kalau properti banyakan orang cuma sanggup sampai DP, sementara sisanya kredit.

Resiko Berinvestasi di Saham

Perusahaan bisa saja rugi, bisnis bisa sepi, manajemen bisa tidak jujur (baca: korup), dll... Resiko kerugian di saham ada dan nyata. Jika perusahaan rugi maka akan tercermin di harga sahamnya yg turun sehingga pemegang sahamnya mengalami kerugian. Namun semua kendaraan investasi punya resiko. Surat Utang Negara (SUN) contohnya, pada negara Yunani yg dilanda krisis, ternyata negara tersebut tidak mampu membayar. Emas contoh lain, yg kata orang selalu naik, pada akhir tahun 2011 emas mengalami penurunan hingga 20%.

Note dari sahampemenang : Resiko berinvestasi di saham dapat diminimalisir dengan memilih saham berfundamental kuat dan manajemen/pemilik berintegritas baik. 

Jadi sebenarnya sama saja, semua beresiko. Mungkin ada yg punya alasan bahwa emas, walau turun 20%, nantinya akan naik lagi dan akan mencetak rekor baru. Yah mungkin saja, tapi perlu diketahui bahwa saham pun demikian. Perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, akan tumbuh terus bahkan ketika krisis finansial datang melanda. Contoh saja Indonesia sudah melewati krisis terberatnya di thn '98 dan Anda bisa melihat fakta bahwa masih banyak perusahaan yg masih berdiri sekarang bahkan sudah tumbuh lebih besar berkali2 lipat sekarang. 
 
Pesan saya, sebagai investor kita dapat meminimalkan resiko kita dengan memilih saham pada perusahaan yg bagus, bekerja dengan benar, membukukan keuntungan dan terus tumbuh.



Selamat Berinvestasi!

Rabu, 23 Januari 2013

Tips dan Tutorial Pro Evolution Soccer (PES) 2013


Tutorial Pro Evolution Soccer 2013
Quote:[Share] Tips Lancar bermain PES 2013 dengan Intel Core i5-480M (1st Gen) by TNUC
[TESTED ON 64bit] Cara Install PES 2013 DI WIN 8 PRO by Sutanpanarang
Share Tips Lancar bermain PES 2013 dengan Intel HD 2000 pada Processor I3 2100 Sandy by TNUC
[TIPS] Mengatasi masalah saat milih 2nd division di pesedit selector by pamekweqz
PES 2013 Tips and Tricks Guide (PART2) by anton789
PES 2013 Tips and Tricks Guide (PART1) by anton789
Pasang Tato/Tattoo di player original BAL by Lorrelspur
Tips Main BAL by ziziramzi
TIPS untuk menambah Overral Rating M.Leg dan BAL
Tutorial Face Relink BAL & ML by matroska182
Tips Pes 2013 Lancar Dengan Intel HD Graphics 3000 by the.blues08
Tips Unlock All Boots (ML/BAL) by [o_o]
[Tutorial] Mengubah Font PES 2013 Sesukamu by [o_o]
How to stop Craching on PES2013 by Ismail Bara
[Tutorial] Membuat Wallpaper PES kurang dari 1 menit by [o_o]
Problem SecuRom PES 2013 ORIGINAL by lordibin
PES 2013 Tricks & Skills Tutorial - All Feints (VIDEO) by PESskillerHD
Share Mp3: PES 2013 Soundtrack | MF
Main PES 2013 dengan Intel GMA 4500M by joe
Tutorial knuckle free kick by ipankivan
Cara ganti backsound PES2013 by Sevenfoldism Of Vebriyanto blog
Feint PES 2013 (PDF) by dewangga
Tips yg sudah terlanjur install PES versi SKIDROW by d0m1n1
FIX ERROR "Pro Evolution Soccer has not been installed" 32-bit | 64-bit
VRAM dan GPUnya yg ke detect 'UNABLE'

Perbedaan DJIA, NYSE, dan Nasdaq (FAQ)

Q. Apa beda DJIA, NYSE, dan Nasdaq?

A. NYSE
Bursa Saham New York (NYSE) adalah salah satu bursa saham terbesar di dunia. Ia terletak di New York City, New York, AS.

Sekitar 2.800 perusahaan mencatatkan sahamnya di NYSE. Harga saham-saham di NYSE mencapai US$15 triliun dalam kapitalisasi pasar global. Hingga Juli 2004, seluruh dari 30 perusahaan di Dow Jones Industrial Average dicatat juga di NYSE, kecuali Intel and Microsoft.

Nasdaq
NASDAQ, aslinya sebuah singkatan untuk National Association of Securities Dealers Automated Quotations, adalah sebuah bursa saham yang dioperasikan oleh National Association of Securities Dealers. Ketika memulai perdagangan pada 8 Februari 1971, NASDAQ merupakan bursa saham elektronik pertama di dunia.

Sejak 1999, ia adalah bursa saham terbesar di Amerika dengan lebih dari setengah jumlah perusahaan yang diperdagangkan di AS dicatat di sini. NASDAQ terdiri dari NASDAQ National Market dan NASDAQ SmallCap Market. Bursa utamanya terletak di Amerika Serikat, dengan cabang di Kanada dan Jepang. NASDAQ juga mempunyai asosiasi dengan bursa saham di Hong Kong dan Eropa.

Pada 17 Juli 1995 NASDAQ ditutup pada level di atas 1.000 poin untuk pertama kalinya. Puncaknya terjadi pada 10 Maret 2000, di mana indeks mencapai 5048,62 poin.

NASDAQ ditutup dari 11 hingga 14 September 2001 akibat terjadinya Serangan Teroris 11 September 2001.

DJIA
The Dow Jones Industrial Average (NYSE: DJI, also called the DJIA, Dow 30, INDP, or informally the Dow Jones or The Dow) is one of several stock market indices, created by nineteenth-century Wall Street Journal editor and Dow Jones & Company co-founder Charles Dow. Dow compiled the index to gauge the performance of the industrial sector of the American stock market. It is the second-oldest U.S. market index, after the Dow Jones Transportation Average, which Dow also created.

Semoga membantu !

Apa yang dimaksud index bursa saham? dan bagaimana system kerja minitoring bursa saham yang berubah per detik?
Q. Saham setiap detik dapat berubah, bagaimana system monitoringnya yang selalu up to date, dan apa sih saham itu, khususnya yang diperdagangkan di bursa oleh broker broker saham?

A. Bursa saham, prinsipnya sama aja dengan jual beli barang, yaitu beli pada saat harganya murah, lalu jual pada saat harganya naik. Selisih harganya itulah keuntungan kita. Keuntungan yang seperti itu disebut capital gain.
Langkah pertama membeli saham, harus membuka account di sebuah perusahaan sekuritas, perusahaan ini nantinya akan berperan sebagai broker , nanti setelah punya account, kalo mau beli, kita tinggal bilang sama broker
yg melayani ternsaksi kita selanjutnya.

Motif lain membeli saham adalah untuk ikut memiliki suatu perusahaan tertentu, nantinya selain dapet keuntungan dari capital gain dia juga bisa ikut dapet bagian dari keuntungan operasional perusahaan tersebut , juga bisa ikut menentukan kebijakan perusahaan dalam rapat umum pemegang saham.

Rekan2 semua ada yg bermain di bursa efek jakarta?
Q. Buat rekan2 yg tau cara bermain di BEJ tlg kasih tau gimana caranya
& keahlian apa yg di butuhkan serta modal awal minimal berapa
Denger2 di nagara maju sana banyak pendeta/pastur yg bermain saham sehingga mereka maju2 & katanya di indonesia masih sedikit kiyai/ulama yg main saham

A. Saya juga masih dalam tahap belajar di bursa saham di amerika, namun intinya mungkin sama dengan di BEJ.
Ini adalah pengalaman saya, hal dasar... anda harus punya dana yang boleh dibilang 'siap untuk hilang'..alias jika uang itu hilang anda sanggup menerimanya, jadi pastikan dana itu adalah dana yang tidak terpakai yang ingin anda investasikan, jangan sampai anda menjual aset kebutuhan primer anda untuk dibeliin saham karena permainan saham sangat flukuatif sekali.

Seorang bisa mendadak kaya raya karena saham karena bisa melipatgandakan asetnya dalam tempo singkat. Contoh, bbrp minggu lalu pada saat Citibank hampir kolaps, harga sempat turun dikisaran $2 per saham (dari $30 tertinggi yang pernah dicatat dalam setahun), besoknya pemerintah amerika memberi bantuan dana bailout dan orang berbalik memburunya hingga harga naik sampai $8 persaham, so, dalam waktu 2-3 hari bisa naik hingga 300% (bandingan dengan bunga bank yg hanya 3-5%setahun).... namun, ada pula orang terjun dari lantai 30 karena orang tsb memidahkan seluruh asetnya dengan membeli saham perush A dan besoknya tiba-tiba perusahaan tersebut mengumumkan bangkrut.

Intinya, anda harus paham kapan saat membeli dan kapan saat menjual, tau kapan membeli pada saat harga rendah, dan tau kapan menjual pada saat harga bagus.

Anda harus tau saham dari perusahaan apa yang ingin anda beli, saham apa yang sedang nge-trend, industri apa yang sedang ngetrend, mengerti bagaimana kinerja perusahaan tersebut, laba-ruginya, mengerti keadaan pasar secara global, mengerti keadaan perekonomian juga. Anda bisa mempelajarinya dengan melihat2 website di internet, membeli buku2 mengenai pasar modal, dan mengikuti perkembangan berita. Ada website yang menyediakan situs dimana anda bisa berlatih bermain saham, hanya merupakan games saja namun bagus untuk berlatih, semakin lama berlatih insting akan bagus.

Ingatlah untuk membeli saham yang harganya sedang hancur, bukan membeli saham dari perusahaan yang hancur.

Kesabaran juga diperlukan dalam bermain saham, sabar menunggu harga naik, dan tidak panik pada saat harga turun, tidak terburu-buru menjual, tidak terburu-buru membeli, tetapi tidak telat membeli dan tidak telat menjual, tidak serakah pula. 

Pengalaman saya belajar main saham seperti ada seninya, saya mengalami kalah, menang, telat menjual, telat membeli, namun saya anggap sebagai pengalaman saya dan itu ternyata cukup menarik. 
 
Good luck.

Powered by Yahoo! Answers

Strategi Benjamin Graham dalam Memilih Saham

Tidak diragukan lagi bahwa Benjamin Graham merupakan pelopor dari value investing. Graham memandang saham sebagai sebuah bisnis dan bukan hanya sebagai komoditi perdagangan. Menurut Graham, investasi adalah tindakan yang melalui analisis mendalam, menjanjikan keamanan modal kita dan memberikan imbal hasil yang memuaskan. Tindakan-tindakan yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut bersifat spekulatif. Graham sendiri cenderung berhati-hati dan konservatif dalam memilih saham. Hal ini dapat dimaklumi karena kepanikan pasar tahun 1907 telah menyebabkan kebangkrutan bagi keluarganya akibat tindakan spekulatif di bursa saham.
Graham sendiri tidak luput dari depresi besar tahun 1929 yang menyebabkan dana investasi nasabah yang dikelolanya ikut terseret bersama dengan investor lain. Berangkat dari sinilah Graham mulai meletakkan dasar-dasar filosofi investasinya yang bersifat konservatif dan bertujuan untuk melindungi keamanan modal. Kenyataan membuktikan bahwa Graham hanya membutuhkan waktu lima tahun untuk mengembalikan modal nasabahnya sementara DJIA membutuhkan waktu 25 tahun untuk kembali ke level sebelum depresi besar terjadi. Tentu saja ini membuat nama Graham semakin bersinar dan mendapatkan penghormatan atas integritasnya sebagai fund manager. Salah satu muridnya yang bahkan dapat jauh melebihi track recordnya tak lain adalah Warren Buffett yang merupakan orang terkaya ke-2 di dunia sebagai hasil dari investasi. Oleh karena itu, tentulah akan sangat menarik untuk mencoba menerapkan strategi investasi Ben Graham. Walaupun untuk dapat secara akurat menerapkannya membutuhkan waktu dan usaha yang cukup besar, namun konsep-konsep dasar mengenai cara melakukan screening saham dan valuasi dari Graham bisa kita terapkan karena cukup sederhana.


Tulisan ini akan dipecah menjadi dua bagian. Bagian pertama akan membahas mengenai strategi untuk melakukan screening saham-saham yang layak untuk menjadi sarana investasi kita. Yang dimaksud dengan screening adalah seperti ’menyaring’. Kita akan mencoba menyaring saham-saham yang memenuhi kriteria investasi Graham. Tentu saja, penyaringan tersebut bertujuan mencari saham-saham yang berfundamental kuat sehingga investasi kita tidak akan bersifat spekulatif. Tulisan pada bagian kedua akan membahas bagaimana cara melakukan valuasi saham. Jika pada tulisan sebelumnya telah dipaparkan bagaimana cara menentukan harga wajar saham a la Buffett, maka kali ini kita akan mencoba melakukan valuasi menggunakan metode dari gurunya, yaitu Benjamin Graham. Prinsip-prinsip investasi Ben Graham dituangkan pada kedua bukunya yang sangat legendaris, yaitu Intellegent Investor dan Security Analysis. Konsep screening Graham sendiri dengan sangat bagus telah dirangkum oleh John P. Reese dan Jack M. Forehand dalam bukunya: ‘The Guru Investor’. Rangkuman tersebut akan dipaparkan pada tulisan bagian pertama ini.

Strategi Graham dalam Memilih Saham
  1. Sektor. Graham secara pribadi tidak berinvestasi pada saham-saham teknologi. Oleh karena itu, kriteria pertama kita adalah sebagai berikut:
    Sektor
    Seluruh saham kecuali saham teknologi ≥ Pilih
    Saham-saham teknologi < Buang
  2. Revenue. Untuk mengurangi risiko, Graham menginginkan perusahaan yang cukup besar karena kinerjanya cenderung lebih stabil, memiliki aset yang lebih besar, dan jarang memberikan kejutan-kejutan yang tidak mengenakkan. Graham merekomendasikan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan revenue tahunan minimal $50 juta atau untuk kondisi saat ini setara dengan $340 juta.
    Komentar: Kondisi di bursa saham AS berbeda dengan bursa saham Indonesia (BEI). Kapitalisasi pasar NYSE (New York Stock Exchange) adalah sekitar $28.5 triliun dengan jumlah perusahaan terdaftar sebanyak 2,773. Artinya, kapitalisasi pasar rata-rata perusahaan di NYSE adalah $10.3 miliar. BEI sendiri memiliki kapitalisasi pasar sebesar $233 miliar (dengan asumsi kurs USD/IDR 9200) dengan 405 perusahaan yang terdaftar. Berdasarkan hal tersebut, kapitalisasi pasar rata-rata perusahaan di BEI adalah $576 juta. Dengan membandingkan kapitalisasi rata-rata perusahaan di BEI terhadap NYSE, maka revenue minimal untuk penyesuaian kriteria Graham untuk BEI adalah sebesar ($576 juta/$10.3 miliar) x $340 juta, atau sekitar $19 juta. Jika kita nyatakan dalam Rupiah, nilai tersebut setara dengan Rp 175 miliar. Dengan demikian kriteria kedua kita adalah:
    Revenue:
    ≥ Rp 175 miliar → Pilih
    < Rp 175 miliar → Buang
  3. Current Ratio. Graham menyukai perusahaan dengan likuiditas yang tinggi sehingga risiko terkena permasalahan keuangan menjadi semakin kecil. Salah satu parameter yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas adalah current ratio (current assets / current liabilities). Maka kriteria ketiga adalah:

    Current Ratio
    Current Ratio ≥ 2 → Pilih
    Current ratio < 2 dan perusahaan adalah perusahaan utilitas atau telekomunikasi → Pilih
    Current ratio < 2 untuk perusahaan selain itu → Buang

  4. Utang Jangka Panjang tehadap Net Current Assets. Graham tidak menyukai perusahaan yang utangnya terlalu besar. Yang dimaksud dengan net current assets adalah current asset dikurangi dengan current liabilities atau biasa disebut juga dengan working capital (modal kerja). Kita harus memastikan bahwa jika saat ini juga aset suatu perusahaan dilikuidasi, perusahaan tersebut mampu untuk membayar utang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian kriteria kita selanjutnya:
    Utang Jangka Panjang / Net Current Assets
    Utang Jangka Panjang ≥ Net Current Assets → Pilih
    Utang Jangka Panjang < Net Current Assets → Buang
  5. Pertumbuhan EPS Jangka Panjang. Walaupun Graham adalah pelopor value investing namun growth tetap berperan penting dalam pemilihan sahamnya. Berbeda dengan growth investing, Graham menggunakan pertumbuhan EPS (Earning per Share) masa lalu untuk memperkirakan pertumbuhan EPS di masa datang. Dengan kata lain, Graham menggunakan pertumbuhan EPS sebagai indikator kestabilan keuangan suatu perusahaan. Graham menggunakan data selama 10 tahun ke belakang sebagai acuan. Untuk lebih memastikan, Graham membandingkan EPS rata-rata selama 3 tahun pada akhir dari periode 10 tahun tersebut dengan EPS rata-rata selama 3 tahun pada awal dari periode 10 tahun tersebut. Dengan demikian:
    Pertumbuhan EPS Jangka Panjang (10 tahun ke belakang)
    ≥ 30% dan tidak ada EPS yang negatif selama 5 tahun terakhir → Pilih
    < 30% → Buang
    ≥ 30% dan ada EPS yang negatif selama 5 tahun terakhir → Buang

  6. P/E Ratio (Price to Earning Ratio). Rasio ini digunakan Graham untuk membandingkan harga wajar suatu saham terhadap harga yang diberikan oleh pasar. Graham menggunakan P/E ratio rata-rata selama 3 tahun terakhir. Oleh karena itu kriteria berikutnya adalah:
    P/E Ratio
    P/E ratio ≤ 15 → Pilih
    P/E ratio > 15 → Buang
  7. P/BV Ratio (Price to Book Ratio). Rasio lain yang digunakan untuk membandingkan harga wajar saham dengan harga di pasar adalah P/BV ratio. Graham berpendapat bahwa perkalian antara P/BV ratio dengan P/E ratio tidak boleh melebihi 22. Dengan demikian:
    P/BV Ratio
    P/BV x P/E ≤ 22 → Pilih
    P/BV x P/E > 22 → Buang
  8. Total D/E Ratio (Debt to Equity Ratio). Secara umum, total utang perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang tidak boleh melebihi nilai ekuitasnya. Untuk perusahaan utilitas, telekomunikasi, dan jalan raya yang perlu diperhatikan adalah Long Term Debt to Equity Ratio saja karena adanya earning power. Maka:
    Total D/E Ratio
    D/E Ratio ≤ 100% → Pilih
    Perusahaan utilitas, telekomunikasi, atau jalan raya LTD/E ≤ 100% → Pilih
    D/E Ratio > 100% → Buang
    Perusahaan utilitas, telekomunikasi, atau jalan raya LTD/E > 100% → Buang
  9. Konsistensi Pembayaran Dividen. Graham sangat menyukai perusahaan yang membayarkan dividen secara terus-menerus selama 20 tahun terakhir berapapun jumlahnya.
    Komentar: Saat ini sudah sangat jarang perusahaan yang sangat konsisten membayarkan dividen. Perusahaan bisa saja tidak memberikan dividen namun mempergunakan labanya untuk keperluan ekpansi atau buyback sahamnya. Oleh karena itu saya pribadi tidak menjadikan kriteria ini sebagai suatu keharusan.

Kesembilan kriteria tersebut merupakan strategi Ben Graham untuk memilih suatu saham. Tentu saja untuk tahap selanjutnya kita juga harus mengetahui harga wajar dari suatu saham. Cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan valuasi.

Pada bagian kedua dari tulisan ini akan dipaparkan bagaimana cara Graham untuk melakukan valuasi saham. Kita juga akan mencoba untuk melakukan studi kasus pada beberapa saham, baik screening maupun valuasinya.

Bagaimana Cara Menentukan Harga Wajar Saham?

Mungkin ada bingung bagaimana cara menghitung harga wajar PGAS. Begini caranya kira-kira:
Melakukan penilaian (valuasi) saham adalah proses menentukan berapa harga yang wajar untuk suatu saham. Walaupun harga saham berubah setiap waktu, namun dengan mengetahui nilai wajarnya, kita akan lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar. Konsep harga wajar ini telah saya bahas di tulisan sebelumnya di sini.

Dalam melakukan valuasi, mau tidak mau kita harus mengerti sedikit cara membaca laporan keuangan sebab perhitungan valuasi melibatkan item-item dalam laporan keuangan perusahaan. Untung saja, seorang teman baik saya, Edison telah memaparkan dengan sangat baik bagaimana cara membaca laporan keuangan di blognya di sini.

Warren Buffett mengatakan bahwa nilai intrinsik (nilai wajar) suatu saham didefinisikan sebagai nilai saat ini dari aliran kas masuk yang akan didapatkan sepanjang umur hidup perusahaan tersebut. Nilai saat ini dari uang yang akan kita dapatkan di masa depan merupakan konsep time value of money yang dapat kita pelajari di sini. Buffett mengatakan bahwa cara ini adalah satu-satunya cara yang masuk akal untuk mengevaluasi keatraktifan dari suatu investasi dan bisnis. Pemikiran Warren Buffett mengenai nilai intrinsik ini banyak dipengaruhi oleh John Burr Williams, yang merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pemikiran mengenai nilai intrinsik ini.

Charles S. Mizrahi dalam bukunya “Getting Started in Value Investing” menjelaskan sebuah cara sederhana dalam melakukan penilaian harga wajar saham. Meskipun sederhana bukan berarti cara ini tidak efektif. Keindahan dari cara ini justru berasal dari kesederhanaannya. Agar lebih mudah dipahami, proses valuasi ini akan saya pecah menjadi beberapa langkah. Sebagai contoh saya akan menilai harga wajar saham PT. Unilever Indonesia. Laporan keuangannya dapat kita ambil di websitenya di sini. Saya memilih Unilever karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang sangat solid dengan manajemen yang mumpuni. Perlu diingat, sebelum melakukan valuasi kita sebaiknya memilih perusahaan dengan pertumbuhan laba bersih 5 tahun ke belakang minimal 10%. Beruntung sekali ternyata kita dapat memperoleh data keuangan Unilever sampai dengan 10 tahun ke belakang. Selain itu, sebaiknya saham yang akan kita nilai memiliki Return on Equity (ROE) minimal 15%. Unilever dapat memenuhi kriteria-kriteria tersebut.

Sebelum melakukan valuasi, coba buat dulu profil dari perusahaan tersebut seperti di bawah ini:

Pertama-tama kita harus menentukan dahulu pertumbuhan (growth) EPS (Earning per Share) selama paling tidak 5 tahun ke belakang. Dalam menentukan berapakah proyeksi pertumbuhan EPS selama 5 tahun ke depan, ikuti langkah berikut:

  • Jika rata-rata pertumbuhan EPS perusahaan 5 tahun ke belakang lebih besar dari 15%, maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 15%. Mengapa saya menentukan proyeksi EPS 15%? Sangat sedikit perusahaan yang mampu mempertahankan pertumbuhan EPS di atas 15% per tahun secara kontinyu. Oleh karena itu sebaiknya kita proyeksikan pertumbuhan EPS selama 5 tahun ke depan adalah 15%.
  • Jika pertumbuhan EPS perusahaan 5 tahun ke belakang lebih kecil dari 15%, maka proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 10%.

Terlihat bahwa pertumbuhan EPS rata-rata Unilever adalah 16.94% per tahun. Oleh karena itu kita tentukan proyeksi pertumbuhan EPS 5 tahun ke depan adalah 15% per tahun.

Setelah itu kita tentukan proyeksi rasio P/E (Price to Earning) untuk 5 tahun ke depan. Untuk memproyeksi P/E Unilever 5 tahun ke depan, kita dapat menggunakan langkah mudah berikut:
  • Jika P/E lebih dari 20, gunakan proyeksi P/E 17
  • Jika P/E kurang dari 20, gunakan proyeksi P/E 12

Saat ini berdasarkan data kuartal III dapat diperkirakan P/E Unilever adalah 21.9 (> 20). Dengan demikian kita tentukan proyeksi P/E 5 tahun ke depan adalah sebesar 17.

Setelah menentukan proyeksi pertumbuhan EPS dan P/E, mari kita mulai proses valuasinya.

LANGKAH 1: Menghitung EPS 5 tahun ke depan berdasarkan proyeksi pertumbuhan 15%

Menentukan besar EPS 5 tahun ke depan berdasarkan proyeksi pertumbuhan EPS (15%). Mari kita perhatikan tabel perhitungan besar EPS 5 tahun ke depan di bawah ini:

Kita mendapatkan proyeksi EPS r tahun ke depan (akhir tahun 2013) adalah sebesar 718 rupiah.

LANGKAH 2: Mengalikan proyeksi P/E dengan proyeksi EPS pada tahun ke-5 (tahun 2013)

Karena proyeksi P/E yang kita gunakan adalah 17, maka dengan mengalikan EPS saham Unilever maka pada akhir tahun ke-5 (akhir tahun 2009) dengan proyeksi P/E (17), saham Unilever akan diperdagangkan pada harga 12,207 rupiah per lembar.

LANGKAH 3: Menghitung laba yang dibayarkan sebagai dividen

Berdasarkan laporan keuangan yang lalu, didapatkan bahwa porsi keuntungan yang diberikan Unilever sebagai dividen adalah 60.22%. Angka ini disebut juga dengan dividen payout ratio. Dengan menjumlahkan EPS selama 5 tahun ke depan kita mendapatkan jumlah EPS adalah 2,768 rupiah per lembar saham (411 + 472 + 543 + 624 + 718 = 2,768). Dengan mengalikan jumlah EPS tersebut dengan dividen payout ratio sebesar 60.22%, kita memproyeksikan total dividen yang akan kita terima selama 5 tahun ke depan adalah sebesar 1,667 rupiah per lembar saham (2,768 x 60.22% = 1,667).

Sebagai catatan, nilai dividen payout ratio Unilever ini sangat tinggi. Hal tersebut wajar karena Unilever merupakan perusahaan yang sudah mature dan tidak terlalu agresif berekspansi.

LANGKAH 4: Menghitung harga saham total

Dengan menambahkan proyeksi harga saham 5 tahun ke depan dengan jumlah dividen yang kita terima dalam kurun waktu tersebut, kita mendapatkan harga saham total Unilever 5 tahun ke depan adalah 13,875 per lembar (12,207 + 1,667 = 13,875 –> dengan pembulatan). Apakah perhitungan kita sudah selesai? Belum. Harga yang kita dapatkan tersebut adalah harga 5 tahun ke depan. Kita harus mengetahui berapa harga wajar yang pantas kita bayarkan saat ini untuk mendapatkan return yang bagus terhadap investasi kita.

LANGKAH 5: Menentukan berapa harga yang pantas dibayarkan untuk mendapatkan return yang layak

Jika kita memasukkan uang kita dalam deposito, berapakah return per tahun yang akan kita dapatkan? Saat ini kita akan memperoleh return dari deposito sekitar 8-9% per tahun. Karena kita ingin berinvestasi di saham, tentu saja kita menuntut return yang lebih tinggi dari itu karena kita telah mengambil risiko yang lebih tinggi. Kelebihan return tersebut dinamakan risk premium. Di AS, risk premium rata-rata adalah 4.91%. Untuk Indonesia terdapat tambahan country risk premium sebesar 5.25%. Jadi total risk premium yang akan kita gunakan adalah 10.16% (Nasib, nasib. Tinggi bener country risk Indonesia yah ). Data tersebut dapat kita dapatkan dari sini. Dengan menambahkan total risk premium (10.16%) dengan suku bunga deposito (8%), maka return yang layak untuk berinvestasi di saham adalah sebesar 18.16% per tahun.

Kita telah mengetahui bahwa saham Unilever akan diperdagangkan di harga 13,875 untuk 5 tahun ke depan. Berapakah harga yang patut kita bayarkan untuk selembar saham Unilever saat ini untuk memperoleh return 18.16% per tahun?

Untuk menentukan harga yang pantas, maka kita harus membagi harga pada akhir tahun ke-5 tersebut (13,875) dengan 1.1816 tiap tahunnya selama 5 tahun.

Terlihat bahwa harga yang pantas kita bayarkan untuk selembar saham Unilever adalah 6,023. Saat ini saham Unilever diperdagangkan di harga 7,600 per lembar, agak terlalu mahal. Sepertinya kita harus menunggu harga sahamnya turun dulu baru kita mulai membelinya

Perhatikan bahwa jika kita menginginkan return hanya 15% per tahun, maka harga tertinggi yang pantas kita bayarkan adalah 6,898. Mari kita perhatikan berapa harga tertinggi yang pantas untuk saham tersebut jika kita menginginkan return yang berbeda.

Terlihat bahwa jika kita bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk suatu saham, semakin kecil return yang akan kita terima. Oleh karena itulah investor yang baik biasanya sangat sabar menunggu harga yang murah untuk mulai berinvestasi Investor jenis ini tidak akan gegabah membeli saham tanpa memperhitungkan harga wajarnya.

Disclaimer is on

Note: Artikel tersebut saya tulis tahun 2008 ketika laporan keuangan FY 2008 UNVR belum keluar (masih forecast dari 2007). Jadi sudah tidak relevan lagi datanya. Saya hanya ingin memaparkan cara mengetahui harga wajar saham. Untuk diskusi selanjutnya saya akan berusaha menggunakan data seupdate mungkin.

Sumber:

Pojok Ide