Sebagai sebuah instrument investasi, saham memang dapat dipandang dari
berbagai sisi. Saham diperdagangkan setiap harinya di bursa saham
sehingga harganya akan terus berubah tergantung mood dari market. Saham
yang sejatinya merupakan tanda kepemilikan suatu perusahaan (company),
bisa dipandang sebagai komoditas. Range perdagangan yang cukup lebar
tiap harinya memungkinkan kita untuk mendapatkan keuntungan dengan
membeli dan menjual pada saat yang tepat. Jika kita memandang dari sisi
ini, kita memposisikan diri sebagai trader. Tidak dipungkiri banyak
trader yang berhasil mendapatkan keuntungan dengan menggunakan cara ini.
Namun
apabila kita ingin menjadi purist dan memandang saham sebagai
kepemilikan suatu bisnis, maka sebelum mulai berinvestasi di saham, kita
sebaiknya mengetahui bagaimana bisnis suatu perusahaan dijalankan. Jika
kita bisa mengambil keuntungan dengan trading, mengapa kita perlu
bersusah payah melakukan analisa fundamental dari suatu saham? Toh
dengan mengamati chart, kita bisa mendapatkan keuntungan juga.
Satu
hal yang perlu diingat, dalam jangka pendek, market adalah voting
machine, sedangkan dalam jangka panjang, market adalah mesin penimbang
(weighing machine). Apa maksudnya?
Dalam jangka pendek, kondisi
psikologis pelaku pasar akan sering berubah-ubah. Setiap hari berita dan
informasi yang datang membanjir akan mengaduk-aduk emosi para trader
dan mempengaruhi pandangan mereka tentang prospek suatu saham. Trader
yang berpengalaman akan mampu untuk memanfaatkan kondisi psikologis para
pelaku pasar ini dan mendapatkan keuntungan. Karena dalam jangka
pendek, harga saham akan berubah-ubah sesuai dengan perilaku para trader
tersebut. Oleh karenanya, dalam jangka pendek disebut dengan voting
machine.
Apa yang terjadi dalam jangka panjang. Seekstrim apapun
volatilitas harga saham, pada akhirnya kinerja perusahaan di baliknya
akan membuat gap antara value dari perusahaan dengan harga saham yang
diperdagangkan di bursa. Akibatnya, mau tak mau harga saham akan
mengikuti kinerja dari perusahaannya. Oleh karena itu dalam jangka
panjang, market disebut dengan weighing machine.
Apabila dasar
kita dalam berinvestasi di saham adalah dengan menganalisa bisnis di
baliknya, maka kita disebut melakukan analisa fundamental. Analisa
fundamental sendiri sebenarnya sangat luas. Suatu bisnis mau tak mau
akan dipengaruhi oleh kondisi eksternal (kondisi ekonomi, tingkat
persaingan, regulasi pemerintah, dan fase suatu industri tempat
perusahaan berada).
Walaupun begitu, sebuah perusahaan yang dikelola
dengan baik akan mampu mengantisipasi perubahan kondisi eksternal . Apa
yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghadapi berbagai macam
cuaca di luat perusahaan akan tercermin pada strategi yang mereka
terapkan. Bagaimana kita mengetahuinya? Salah satu sumber yang cukup
dapat diandalkan adalah laporan tahunan mereka. Di dalam laporan
tahunan, manajemen akan melaporkan banyak hal mengenai perusahaan, mulai
dari kinerjanya, tantangan yang dihadapi, strategi untuk mengembangkan
usahanya, serta bagaimana kondisi keuangannya. Pendeknya, kita bisa
mulai memahami suatu bisnis dengan membaca laporan tahunan.
Oleh
karena itu, saya menyebut company analysis sebagai heart of fundamental
analysis. Kondisi fundamental eksternal akan selalu berubah namun yang
lebih penting adalah kemampuan perusahaan untuk mengantisipasinya.
Tujuan
saya untuk membuat thread ini adalah melakukan analisa terhadap kondisi
fundamental suatu perusahaan dan berusaha menemukan potensi-potensi
investasi di dalamnya. Mari kita coba menggali potensi dari suatu
perusahaan sampai dengan melakukan valuasi.
Silakan buat yang pengen diskusi di sini
Source
Tidak ada komentar:
Posting Komentar