Menabung pangkal kaya itulah sebuah kata bijak yang sering kita dengar
sejak masih kecil. Apakah kata bijak itu masih berlaku saat ini ? Bagi
saya menabung itu adalah sebuah kebiasaan yang sangat bagus bahkan sudah
harus ditanamkan kepada setiap orang mulai dari kecil. Tetapi saat ini
kebiasaan menabung tanpa dilengkapi dengan pengetahuan yang lebih dapat
menjadi buruk akibatnya. Mari kita buktikan !
Berdasarkan
statistik dari Bank Indonesia didapatkan data bahwa inflasi di Indonesia
rata-rata sebesar 7-8% per tahun dalam 10 tahun terakhir. Artinya
setiap tahun semua barang di Indonesia mengalami kenaikan harga sekitar
7-8%. Lalu bagaimana dengan besar pertumbuhan tabungan anda ? Kalau anda
tempatkan di celengan sudah dapat dipastikan pertumbuhannya 0%, kalau
di tabung di bank sekitar 2-4% dan kalau didepositokan sekitar 4-6% per
tahun. Apa artinya ? Tabungan yang kita kenal selama ini (celengan,
tabungan dan deposito) kalah cepat dengan kenaikan harga (inflasi)
setiap tahunnya. Jadi kesimpulan sederhana kalau menabungnya dengan
metoda lama atau konvensional di atas maka anda tidak akan menjadi
tambah kaya tetapi malah akan menjadi semakin miskin.
Lalu
muncullah istilah investasi yang mulai terasa gaungnya beberapa tahun
terakhir. Investasi secara sederhana dapat dikatakan sebagai menabung
yang lebih pintar dengan tujuan utama mengalahkan laju inflasi. Bagi
kebanyakan orang investasi dilakukan untuk mencapai tujuan finansial
yang bersifat jangka panjang. Instrumen investasi yang paling dikenal
masyarakat adalah emas, perak, properti, saham dan reksadana.
Setiap
instrumen investasi memiliki mekanisme dan risiko yang beragam. Artikel
ini akan membahas berapa pertumbuhan dari masing-masing instrumen
investasi tersebut di atas selama 10 tahun terakhir sehingga anda
memiliki gambaran yang lebih luas dan jauh sebelum memutuskan untuk
melakukan investasi.
Semua perhitungan menggunakan rumus kinerja
disetahunkan dengan menggunakan metode compounding/majemuk. Data emas
diambil dari kitco, saham dari aplikasi IPOT, reksadana dari schroder
dan properti dari regensi melati mas serpong.
Inilah kinerja dari setiap instrumen investasi tersebut :
Nah
kalau dilihat dari tabel di atas untuk semua instrumen investasi dengan
jangka waktu 10 tahun ternyata memiliki pertumbuhan yang jauh lebih
besar dari inflasi yang terjadi. Investasi yang berhubungan dengan saham
memiliki pertumbuhan paling tinggi dan emas serta properti memiliki
pertumbuhan yang lebih rendah.
Emas atau logam mulia emas dapat
dikatakan investasi yang paling abadi apalagi 1-2 tahun terakhir sangat
diminati karena mengalami kenaikan harga yang relatif fantastis.
Investasi di emas memang agak sedikit kontroversial karena dianggap
hanya menguntungkan diri sendiri dan tidak memberikan manfaat kepada
banyak pihak. Misalkan anda mempunyai uang 10 juta maka anda akan
mendapatkan sekitar 20 gram logam mulia emas dan selama anda simpan
logam mulia tersebut maka uang anda dianggap mati karena tidak
menghasilkan nilai ekonomis bagi banyak pihak.
Saham memiliki
pertumbuhan yang paling fantastis tetapi tentu ini tidak berlaku untuk
semua saham, dalam contoh di atas hanya ditampilkan 2 perusahaan yaitu
Bank BCA dan Astra International yang paling dikenal masyarakat dan
dipercaya memiliki aspek fundamental yang bagus dan sehat yang memiliki
pertumbuhan di atas 30% per tahun. Untuk saham bila diambil rata-rata
keseluruhan atau dikenal dengan Index Harga Saham Gabungan (IHSG)
memiliki pertumbuhan sekitar 26% per tahun.
Reksadana saham
memiliki kemiripan dengan saham dimana salah satu reksadana saham dari
Schroder mampu mencatat pertumbuhan di atas 30% per tahun. Kelebihan
dari investasi di reksadana sebenarnya modal investasi yang diperlukan
paling kecil di antara semua jenis investasi lainnya bahkan beberapa
jenis reksadana saham dapat dimulai dari angka 100 ribu per bulan.
Properti
di daerah serpong tergolong fantastis dan berhubung saya tinggal di
Regensi Melati Mas maka saya memahami cukup detail perkembangan rumah di
sini. Dulu sekitar tahun 2003 ketika membeli rumah pertama kali dengan
tipe 90 harganya sekitar 105 juta dan saat ini di Oktober 2012 harga
rumah dengan ukuran yang sama mencapai 581 juta.
Nah sekarang
mana yang paling cocok dengan anda dan menjadi pilihan anda ? Ingat
prinsip investasi yaitu high return high risk dan oleh karena itu maka
pengetahuan anda tentang masing-masing instrumen investasi menjadi modal
yang paling penting selain modal uang yang anda miliki untuk investasi
tersebut.
Source
Follow me : @andreashartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar